Rabu, 06 Juli 2011

Saya, Korban Penculikan part 1

Minggu pagi, masih ingin tiduran di kasur, maklum semalam karena hujan deras dan petir yang menggelegar membuat saya tidak bisa tidur. Jadi pagi ini, ingin tiduran saja di kos sambil merencanakan kira-kira ke mana ya hari minggu ini? Bosan kalau hanya menonton film lewat si lepi. Tiba-tiba henpon saya berbunyi, ada telepon, nomernya tidak saya kenal. Antara iya dan tidak, akhirnya saya pun memberanikan diri mengangkat telepon itu. Suara di seberang sana pun langsung meluncur keluar tanpa saya minta.

“Mbak, lagi di kos kah? Tidak pulang kan?”
“Iya, lagi di kos, kenapa? Eh, siapa ya ini?” jawab saya agak malas
“Mbak, ini aku, Nhey, mbak ikut kita yuk, sekarang bisa kan?” ujar suara di seberang sana, yang ternyata suara Nhey, teman sekantor saya.
“Hahh? Ikut ke mana?” jawab saya masih dengan suara berat karena memang masih setengah sadar
“Ke Mojokerto mbak, kita jalan jalan, ada enam tiket jalan jalan, tp karena mbak Christin tiba-tiba batal gak jadi ikut, jadi sayang kalau hangus karena gak di ambil.” Jawab Nhey dengan cepat.
“Sekarang ya mbak” , Nhey menegaskan kembali pernyataanya.
“Hahh!!! Sekarang? Jam berapa ini? Aq gak bisa kalu harus terburu-buru” jawab saya
“Gini deh mbak, ngomong sama mbak Nuniek aja ya.” Nhey seperti takut gagal mengajak saya.

Akhirnya saya pun berbicara dengan mbak Nuniek yang juga temen sekantor saya.
“Hei Peh, ayo cepat mandi dan ganti baju, sejam lagi atau kalu bisa sebelum sejam tak jemput ke kos mu, ayo ikut kita ke Mojokerto, cepat ya” , tegas Mbak Nuniek menyuruh saya yang akhirnya, mau tidak mau saya bangun dengan cepat, mandi dengan cepat, tidak lelet seperti biasanya. Hoho :0

Singkat cerita, setelah acara mandi dengan cepat, sholat dhuha, setrika baju dan dandan dengan singkat tanpa sempat mengoleskan henbodi, saya langsung keluar kos dan jalan menuju ujunga gang yang sudah disambut 5 orang dandy yang langsung nyengir melihat saya yang masih dengan muka bantal. Masuk mobil dan mereka sudah cekikikan melihat saya yang masing linglung dan bengong.

“Mau ke mana sih kita?” Tanya saya penasaran
“Udah ikut aja pokoknya…” sambil nyetir Mas Aries menjawab pertanyaan saya.
“Maap ya say, kita menculikmu pagi-pagi, nanti juga tau kita mau kemana, sudah sana cepat sms yayangmu sebelum dia marah.” Kata mbak Nuniek, membuat saya cepat cepat mengambil henpon dan mengetik huruf –huruf di keypad henpon.

Jhon,
Aq ke Mojokerto, diculik arek-arek
Gak tau mau d ajak ke mana,
Nanti tak kabari kalu sudah sampe dan apa-apa

Sms saya kepada si Jhon memang singkat, tapi bisa dipastikan kalimat yang saya tuliskan di sms itu ambigu.

Selang berapa lama akhirnya saya dan 5 orang dandy itu berada di atas bis yang akan membawa saya dan rombongan ke Mojokerto. Dari sini, saya baru ngeh kalu saya berada di rombongan #TDM alias Tour de Mojopahit.
Tour de Mojopahit adalah sebuah event yang digagas sama si pemilik website ini.
“Di Tour de Mojopahit kali ini para peserta akan di ajak berpetualang mengenal lebih dekat peninggalan Kerajaan Majapahit yang pernah menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Nah, bonusnya nih, kalian bisa sekalian hunting foto bagi yang suka motret dan narsis plus berwisata kuliner menikmati sajian ikan wader dan nasi panas. Hmmm…yummy… “ Begitu Koko Jie sang ketua panitia membuka perjalanan menuju Mojokerto dan Trowulan.

Penjelasan Koko Jie inilah yang membuat saya tiba-tiba berpikir, “Wah, saya korban penculikan yang menyenangkan sepertinya. :)

Seperti apa foto foto Tour de Mojopahit? Ini dia:

1. Gapura Wringin Lawang 
 
taken and edited by me

2. Candi Brahu

3. Candi Tikus 

4. Di depan Patung Sleeping Budha 
saya dan 5 orang dandy :)


 penculikan kali ini benar benar menyenangkan :)



ps : akhirnya terlaksana sudah postingan lama yang belum terpublish

Tidak ada komentar:

Posting Komentar